6 Tips Bisnis Ayam Penyet Beserta Analisa Modal dan Keuntungannya
Bisnis ayam penyet merupakan salah satu jenis bisnis kuliner yang semakin ramai dari hari ke hari. Apalagi bagi para penikmat makanan pedas menggigit, kuliner satu ini jadi primadona yang layak untuk disantap dalam setiap kesempatan. Saking banyaknya konsumen ayam penyet membuat pengusaha ayam pun jadi kian bertambah.
Panduan mudah memulai bisnis ayam penyet
Tak bisa dipungkiri, bisnis ayam penyet memiliki prospek yang sangat baik. Bukan hanya mudah untuk dijalankan, permintaannya pun semakin tinggi. Hal ini tak lain karena paradigma masyarakat yang cenderung ingin serba instan sehingga mereka tak perlu repot lagi untuk memasaknya sendiri.
Meski demikian, membuka bisnis ayam penyet bukan berarti bisa dilakukan sembarangan. Kamu membutuhkan trik-trik jitu untuk memulainya. Ada 6 tips bisnis ayam penyet yang perlu Kamu garis bawahi. Di antaranya sebagai berikut:
- Mempersiapkan modal yang mencukupi segala kebutuhan bisnis
Tips pertama yang harus Kamu lakukan adalah memikirkan soal modal. Tentu saja, modal jadi hal utama dalam memulai suatu usaha. Tanpa adanya modal yang cukup, rasanya sulit untuk bisa menjalankan bisnis dengan lancar sesuai harapan, baik materi maupun non-materi.
Modal materi sangat dibutuhkan untuk membeli peralatan dan perlengkapan, biaya sewa tempat, membeli bahan baku, biaya promosi, menggaji karyawan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Kamu harus menghitung semua kebutuhan yang diperlukan agar Kamu mampu mengetahui berapa modal yang diperlukan untuk memulai bisnis satu ini.
Apabila Kamu bisa mengatur dan mengalokasikan modal dengan baik, dipastikan usaha Kamu akan siap untuk dijalankan.
- Memilih lokasi usaha yang tepat
Tips berikutnya yang tak kalah penting adalah memilih lokasi yang tepat. Salah satu lokasi yang tepat adalah ramai atau sering dikunjungi banyak orang. Seperti misalnya, jalan raya, perumahan padat penduduk, atau tempat-tempat umum yang menjangkau banyak orang. Lokasi seperti ini akan memudahkan Kamu untuk menggaet lebih banyak konsumen.
Kamu disarankan untuk tidak memilih tempat yang sempit dan jarang dilalui oleh orang. Sebab, lokasi seperti ini justru menghambat usaha Kamu . Sekali lagi, pilih lokasi yang tepat agar bisnis ayam penyet yang Kamu jalankan laris manis sehingga semakin berkembang dan mendatangkan untung yang besar pula.
- Mempersiapkan segala peralatan dan perlengkapan pendukung
Berikutnya adalah menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang mampu mendukung bisnis tersebut. Tanpa adanya peralatan dan perlengkapan yang memadai, bisnis ayam penyet ini sudah pasti akan terhambat, baik dalam proses produksi maupun penyajiannya.
Oleh sebab itu, Kamu harus mampu mempersiapkan segala macam peralatan yang dibutuhkan. Misalnya, kompor, penggorengan, alat makan, dan lain sebagainya. Apabila telah lengkap, maka Kamu sudah bisa mulai menjalankan usaha ini.
- Menentukan harga jual dengan tepat
Langkah yang tak kalah penting adalah menentukan harga jual ayam penyet dengan tepat. Cara paling mudah untuk menentukan harga jual ini adalah dengan melakukan riset pasar. Dengan begitu, Kamu bisa mengetahui harga ayam penyet di pasaran.
Jangan pernah mematok harga terlalu tinggi, sebab konsumen akan berpikir ulang untuk membeli dagangan Kamu . Sebaiknya, Kamu menentukan harga yang kompetitif sesuai harga pasaran.
- Strategi promosi yang efektif dan efisien
Promosi yang efektif dan efisien jadi salah satu bagian dari upaya mengembangkan bisnis yang Kamu jalankan. Tentu saja, tujuannya untuk mendatangkan lebih banyak konsumen. Ada banyak cara yang bisa Kamu lakukan, tapi ingatlah untuk memilih strategi promosi yang murah namun tepat sasaran.
Misalnya, promosi melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, ataupun Twitter. Selain itu, Kamu juga bisa membuat spanduk besar dan memasangnya di tempat-tempat strategis.
- Memberikan pelayanan berkualitas kepada konsumen
Tips terakhir yang tidak boleh Kamu lupakan adalah memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas kepada konsumen. Setelah Kamu benar-benar membuka usaha ini, berikan pelayanan yang maksimal kepada semua pelanggan Kamu .
Jangan lupa untuk selalu bersikap ramah, murah senyum, dan menjaga kebersihan tempat usaha. Dengan cara ini, konsumen akan merasa nyaman membeli ayam penyet yang Kamu tawarkan. Pastinya, mereka juga akan dengan mudah menjadi pelanggan yang tak akan bosan untuk membeli di tempat Kamu.
Analisa Modal dan Keuntungan Bisnis Ayam Penyet
Bisnis makanan dan beragam jenis bisnis lainnya sudah pasti membutuhkan perhitungan yang matang agar mampu mengetahui keuntungan beserta pengeluarannya. Oleh sebab itu, Kamu juga perlu menyimak contoh analisa bisnis ayam penyet berikut ini.
Rincian modal
Kompor dan LPG Rp 500.000
Etalase Rp 950.000
Panci presto Rp 350.000
Peralatan memasak (spatula, penggorengan, dsb) Rp 300.000
Blender penggiling bumbu Rp 200.000
Peralatan makan (sendok, piring, dsb) Rp 250.000
Meja dan kursi Rp 750.000
Biaya promosi (spanduk, banner, dsb) Rp 300.000
Peralatan lainnya Rp 150.000
Total modal awal Rp 3.750.000
Sebelum mengetahui besaran biaya operasional, Kamu perlu tahu asumsi masa penggunaan tiap-tiap barang terlebih dulu.
- Masa penggunaan kompor dan LPG = 4 tahun
- Masa penggunaan etalase = 4 tahun
- Masa penggunaan panci presto = 5 tahun
- Masa penggunaan peralatan memasak = 3 tahun
- Masa penggunaan blender penggiling bumbu = 3 tahun
- Masa penggunaan peralatan makan = 2 tahun
- Masa penggunaan meja kursi = 3 tahun
- Masa penggunaan peralatan lainnya = 3 tahun
Biaya operasional tiap bulan
Biaya tetap
Penyusutan kompor dan LPG 1/48 x Rp 500.000 Rp 10.417
Penyusutan etalase 1/48 x Rp 950.000 Rp 19.792
Penyusutan panci presto 1/60 x Rp 350.000 Rp 5.833
Penyusutan peralatan memasak 1/36 x Rp 250.000 Rp 6.944
Penyusutan blender penggiling bumbu 1/36 x Rp 200.000 Rp 5.555
Penyusutan peralatan makan 1/24 x Rp 250.000 Rp 10.416
Penyusutan meja dan kursi 1/36 x Rp 750.000 Rp 20.833
Penyusutan peralatan lainnya 1/36 x Rp 150.000 Rp 4.166
Total biaya tetap Rp 83.956
Biaya variabel
Daging ayam Rp 28.000 x 10 kg x 26 hari Rp 7.280.000
Bumbu ayam dan sambal Rp 150.000 x 26 hari Rp 2.600.000
Sayur lalapan Rp 50.000 x 26 hari Rp 1.300.000
Minyak goreng 5 L x Rp 10.000 x 26 hari Rp 1.300.000
Sewa tempat Rp 300.000
Listrik dan air Rp 100.000
Gas LPG uk 3 kg 4 tabung x Rp 20.000 Rp 80.000
Total biaya variabel Rp 12.960.000
Jadi, total biaya operasional perbulan
= biaya tetap + biaya variabel
= Rp 83.956 + 12.960.000
= Rp 13.043.956
Omzet rata-rata per bulan
Jika diasumsikan penjualan rata-rata setiap harinya sekitar 50 porsi dengan harga Rp 15.000, maka omzet rata-rata setiap bulannya adalah:
50 porsi x Rp 15.000 = Rp 750.000
Rp 750.000 x 26 hari = Rp 19.500.000
Keuntungan per bulan
Untuk menghitung keuntungan per bulan, maka rumusnya sebagai berikut:
Laba = total pendapatan – total biaya operasional
= Rp 19.500.000 – Rp 13.043.956 = Rp 6.456.044
Break event point (BEP)
Dari hasil di atas bisa diketahui titik impas modal dengan perhitungan sebagai berikut:
Total modal awal : keuntungan = Rp 3.750.000 : 6.456.044 = 0,5 bulan.
Jadi, Kamu hanya perlu menjalankan bisnis ini kurang dari 1 bulan untuk bisa mendapatkan titik impas modal yang telah dikeluarkan.
Itu tadi beberapa tips bisnis ayam penyet beserta analisa usaha yang bisa Kamu coba terapkan sebelum mulai menjalankannya. Semoga Kamu bisa mempraktikkan cara-cara tersebut dengan baik sehingga hasilnya pun sesuai dengan harapan.
Semoga info bisnis ini bermanfaat bagi Kamu yang ingin memulai usaha. Kalau Kamu tidak tertarik dengan bisnis kuliner ini, mungkin kamu bisa pelajari artikel bisnis kuliner lainnya hanya di blog meyerfood.