Analisa Bisnis Dimsum dan 3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Makanan dimsum memang sedang tren di kalangan masyarakat Indonesia. Maka dari itu, banyak orang yang melakukan analisa bisnis dimsum untuk mencoba membuka usaha makanan asal Tiongkok yang satu ini.

Bisnis Dimsum

Nah, kali ini akan kami sajikan soal analisa bisnis dimsum yang bisa menjadi referensi buat kamu memulai bisnis dimsum dengan modal kecil dan dapat dijangkau semua kalangan. Apa saja itu? Berikut ulasannya buat kamu.

Tentukan Lokasi Usahamu

Sebelum melakukan analisa bisnis dimsum, kamu perlu menyiapkan dulu lokasi usaha bisnis dimsum milikmu. Penentuan lokasi sangat berpengaruh dalam laku tidaknya produk dimsum milikmu. Kalau kamu memilih tempat yang sepi dan memiliki akses sulit tentu saja itu akan bermasalah untuk bisnismu.

Kalau kamu ingin membuka bisnis dimsum yang terjangkau dan murah, kamu bisa memilih lokasi dekat dengan sekolah atau kampus. Mahasiswa dan murid-murid sekolah bisa jadi akan tertarik dengan dimsum milikmu. Tapi, tentunya kamu harus membuat harga yang ramah kantong pelajar dan mahasiswa ya.

Siapa Target Konsumenmu?

Target konsumen sangat berhubungan erat dengan lokasi usahamu. Kalau lokasi usahamu dekat dengan kampus atau sekolah, tentu target usahamu harus anak sekolahan dan mahasiswa. Jangan malah target konsumenmu pegawai kantoran atau orang tua murid.

Nah, kalau sudah menentukan target konsumen, kamu pasti akan lebih mudah untuk menentukan berbagai menu dan harga yang harus kamu tawarkan kepada konsumenmu.

Strategi Pemasaran Itu Penting

Pemasaran adalah ujung tombak dari sebuah bisnis. Tingginya tingkat penjualan kita tergantung pada seampuh apa teknik pemasaran produk kita kepada konsumen. Tentunya, di luar kualitas produk yang kita miliki.

Sebelum memulai usaha dimsum milikmu, sebisa mungkin kamu sudah menentukan jenis pemasaran apa yang hendak kamu lakukan. Kamu bisa memulai dari media sosial atau menggunakan metode orang Jawa yang bernama gethok tular atau pemasaran dari mulut ke mulut.

Analisa Bisnis Dimsum dengan Harga Terjangkau

Pada poin ini, kami akan sedikit memberikan gambaran berapa modal yang harus kamu keluarkan dan berapa lama kamu akan balik modal.

  • Biaya Investasi
    • Etalase                       : Rp 2.400.000,-
    • Kompor gas  : Rp 400.000,-
    • Meja dan kursi         : Rp 900.000,-
    • Lain-lain                    : Rp 1.000.000,-

Total                                  : Rp 4.700.000,-

  • Biaya Operasional per bulan
    • Biaya Tetap
    • Penyusutan etalase (penggunaan 3 tahun)                        : 1/36 x Rp 2.400.000 = Rp 66.667
    • Penyusutan kompor gas (penggunaan 2 tahun)                : 1/24 x Rp 400.000 = Rp 16.667
    • Penyusutan meja kursi (penggunaan 2 tahun)                  : 1/24 x Rp 900.000 = Rp 41.667
    • Penyusutan peralatan lainnya (penggunaan 2 tahun)     : 1/24 x Rp 1.000.000 = Rp 18.750
    • Uang kebersihan                                                                      :Rp 7.000

Total biaya tetap                                                                             : Rp 150.751,-

  • Biaya variabel
    • Daging ayam 2 ekor       : Rp 69.000
    • Bawang putih                  : Rp 52.000
    • Kecap ikan                       : Rp 48.000
    • Daun bawang                  : Rp 5.000
    • Garam                              : Rp 5.000
  • Lain-lain                           : Rp 90.000

Total biaya variabel               : Rp 269.000

Total biaya operasional per hari : Rp 150.751 + Rp 269.000 = Rp 419.751

  • Pendapatan kotor per hari

Anggap saja paling sedikit dimsum milikmu habis sekitar 50 porsi selama satu hari dengan harga satu porsinya adalah Rp 15.000. Dengan demikian, pendapatan kotor usaha dimsum milikmu adalah sebagai berikut:

50 porsi x Rp 15.000 = Rp 750.000

  • Keuntungan per hari

Dengan jumlah pendapatan Rp 750.000,- per hari, maka keuntungan yang kamu dapatkan adalah sebagai berikut:

Rp 750.000 – Rp 419.751 = Rp 330.249

Nah, dengan jumlah keuntungan per hari sebesar Rp 330.249, maka kamu bisa balik modal dalam waktu:

Rp 4.700.000 : Rp 330.249 = 14,2 bulan atau sekitar 1 tahun lebih 2 bulan.

Itu tadi hasil analisa bisnis dimsum dengan modal sedikit dan harga yang cukup murah. Tentunya, kamu bisa balik modal lebih cepat lagi kalau harga dari dimsum yang kamu jual lebih mahal dari Rp 15.000.

Namun, tentunya perlu dilihat lagi ya target konsumen dan modal yang kamu miliki seberapa. Oke, silahkan direnungkan dan selamat mencoba.

Jangan lupa untuk baca aneka bisnis kuliner lainnya hanya di blog.meyerfood.co.id. Salam sukses untuk kita semua! ^_^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *